Evaluasi mengenai dampak lingkungan limbah gas
Evaluasi mengenai dampak lingkungan limbah gas
Sebelumnya sudah membahas tentang apa itu limbah, limbah
berdasarkan karakteristiknya, limbah berdasarkan asalnya, limbah berdasarkan
sumbernya dan juga membahas tentang evaluasi mengenai dampak lingkungan limbah
padat dan limbah cair, selanjutnya akan membahas tentang evaluasi mengenai lingkungan
limbah udara dan ada beberapa hal yang
harus diketahui tentang evaluasi dampak lingkungan limbah gas yaitu :
v Definisi limbah gas/udara
v Proses pencemaran udara/gas
v Unsur-unsur pencemaran udara/gas
v Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara/gas
v Penanganan limbah udara/gas
v Pengolahan limbah udara/gas
Dan saatnya melakukan pembahasan dari beberapa hal yang
harus diketahui tentang evaluasi dampak lingkungan limbah gas.
v Definisi
limbah gas
Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi
pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur
kimia seperti O2, N2, NO2,CO2, H2 dan Jain-lain. Penambahan gas ke dalam udara
melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas
udara.
Pencemaran udara dapat disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil aktivitas
manusia. Pada umumnya pencemaran yang diakibatkan oleb sumber alami sukar diketahui besarnya, walaupun
demikian masih mungkin kita memperkirakan banyaknya polutan udara dan aktivitas
ini. Polutan udara sebagai hasil aktivitas manusia, umumnya lebih mudah
diperkirakan banyaknya, terlebih lagi jika diketahui jenis bahan, spesifikasi
bahan, proses berlangsungnya aktivitas tersebut, serta spesifikasi satuan
operasi yang digunakan dalam proses maupun pasca prosesnya. Selain itu sebaran
polutan ke atmosfir dapat pula diperkirakan dengan berbagai macam pendekatan.
Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan
menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah butiran halus dan
masih rnungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap,kabut
dan fume-Sedangkan pencemaran berbentuk gas tanya aapat dirasakan melalui
penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain
SO2, NOx, CO, CO2, hidrokarbon dan lain-lain.
Untuk beberapa bahan tertentu zat pencemar ini
berbentuk padat dan cair. Karena suatu kondisi temperatur ataupun tekanan
tertentu bahan padat/cair itu dapat berubah menjadi gas. Baik partikel maupun
gas membawa akibat terutama bagi kesehatan,manusia seperti debu batubara,
asbes, semen, belerang, asap pembakaran,uap air, gas sulfida, uap amoniak, dan
lain-lain.
Pencemaran yang ditimbulkannya tergantung pada jenis limbah, volume yang
lepas di udara bebas dan lamanya berada dalam udara. Jangkauan pencemaran
melalui udara dapat berakibat luas karena faktor cuaca dan iklim turut
mempengaruhi.Pada malam hari zat yang berada dalam udara turun kembali ke bumi
bersamaan dengan embun. Adanya partikel kecil secara terus menerus jatuh di
atap rumah, di permukaan daun pada pagi hari menunjukkan udara mengandung partikel. Kadang-kadang terjadi hujan masam.
v Proses
pencemaran udara/gas
Semua spesies kimia yang dimasukkan atau masuk ke atmosfer yang "bersih"
disebut kontaminan. Kontaminan pada konsentrasi yang cukup tinggi dapat
mengakibatkan efek negatif terhadap penerima (receptor), bila ini terjadi,
kontaminan disebat cemaran (pollutant).
Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut cara cemaran
masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu: cemaran primer dan cemaran sekunder.
Cemaran primer adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari sumber
cemaran. Cemaran sekunder adalah cemaran yang terbentuk oleh proses kimia di atmosfer.
Sumber cemaran dari aktivitas manusia
(antropogenik) adalah setiap kendaraan bermotor, fasilitas, pabrik, instalasi
atau aktivitas yang mengemisikan cemaran udara primer ke atmosfer. Ada 2
kategori sumber antropogenik yaitu: sumber tetap (stationery source) seperti:
pembangkit energi listrik dengan bakar fosil, pabrik, rumah tangga, jasa, dan
lain-lain dan sumber bergerak (mobile source) seperti: truk, bus, pesawat
terbang, dan kereta api.
Lima cemaran primer yang secara total memberikan sumbangan lebih dari
90% pencemaran udara global adalah:
Ø
Karbon
monoksida (CO),
Ø
Nitrogen
oksida (Nox),
Ø
Hidrokarbon
(HC),
Ø
Sulfur
oksida (SOx)
Ø
Partikulat.
Selain pencemaran primer terdapat cemaran sekunder yaitu cemaran yang memberikan
dampak sekunder terhadap komponen lingkungan ataupun
cemaran yang dihasilkan akibat transformasi cemaran primer menjadi bentuk
cemaran yang berbeda. Ada beberapa cemaran sekunder yang dapat mengakibatkan
dampak penting baik lokal, regional maupun global yaitu:
Ø
CO2 (karbon
monoksida),
Ø
Cemaran
asbut (asap kabut) atau smog (smoke fog),
Ø
Hujan asam,
Ø
CFC
(Chloro-Fluoro-Carbon/Freon),
Ø
CH4
(metana).
v
Unsur-unsur penecemaran udara/gas
Ø
Karbon monoksida (CO)
Pencemaran
karbon monoksida berasal dari sumber alami seperti: kebakaran hutan, oksidasi
dari terpene yang diemisikan hutan ke atmosfer, produksi CO oleh vegetasi dan
kehidupan di laut. Sumber CO lainnya berasal dari sumber antropogenik yaitu
hasil pembakaran bahan bakar fosil yang memberikan sumbangan 78,5% dari emisi
total. Pencemaran dari sumber antropogenik 55,3% berasal dari pembakaran bensin
pada otomotif.
Ø
Nitrogen oksida (NOx)
Cemaran nitrogen
oksida yang penting berasal dari sumber antropogenik yaitu: NO dan NO2.
Sumbangan sumber antropogenik terhadap emisi total ± 10,6%.
Ø
Sulfur oksida (SOX)
Senyawa
sulfur di atmosfer terdiri dari H2S, merkaptan, SO2, SO3, H2SO4 garam-garam sulfit, garam-garam sulfat, dan
aerosol sulfur organik. Dari cemaran tersebut yang paling penting adalah SO2
yang memberikan sumbangan ± 50% dari emisi total. Cemaran garam sulfat dan
sulfit dalam bentuk aerosol yang berasal dari percikan air laut memberikan
sumbangan 15% dari emisi total.
Ø
Hidrokarbon (HC)
Cemaran
hidrokarbon yang paling penting adalah CH4 (metana) + 860/ dari emisi total
hidrokarbon, dimana yang berasal dari sawah 11%, dari rawa 34%, hutan tropis
36%, pertambangan dan lain-lain 5%. Cemaran hidrokarbon lain yang cukup penting
adalah emisi terpene (a-pinene p-pinene, myrcene, d-Iimonene) dari tumbuhan ±
9,2 % emisi hidrokarbon total. Sumbangan emisi hidrokarbon dari sumber
antrofogenik 5% lebih kecil daripada yang berasal dari pembakaran bensin 1,8%,
dari insineratc dan penguapan solvent 1,9%.
Ø
Partikulat
Cemaran
partikulat meliputi partikel dari ukuran molekul s/d > 10 μm.
Partikel dengan ukuran > 10
μm akan diendapkan secara gravitasi dari atmosfer, dan ukuran yang lebih kecil
dari 0,1 μm pada umumnya tidak menyebabkan masalah lingkungan. Oleh karena itu
cemaran partikulat yang penting adalah dengan kisaran ukuran 0,1 - 10 μm.
Sumber utama partikulat adalah pembakaran bahan bakar ± 13% - 59% dan
insinerasi.
Ø
Karbondioksida (CO2)
Emisi cemaran
CO2 berasal dari pembakaran bahan bakar dan sumber alami. Sumber cemaran
antropogenik utama adalah pembakaran batubara 52%, gas alam 8,5%, dan kebakaran
hutan 2,8%
Ø
Metana (CH4)
Metana
merupakan cemaran gas yang bersama-sama dengan CO2, CFC, dan N2O menyebabkan
efek rumah kaca sehingga menyebabkan pemanasan global. Sumber cemaran CH4
adalah sawah (11%), rawa (34%), hutan tropis (36%), pertambangan dll (5%). Efek
rumah kaca dapat dipahami dari Gambar 30. Sinar matahari yang masuk ke atmosfer
sekitar 51% diserap oleh permukaan bumi dan sebagian disebarkan serta
dipantulkan dalam bentuk radiasi panjang gelombang pendek (30%) dan sebagian
dalam bentuk radiasi inframerah (70%). Radiasi inframerah yang dipancarkan oleh
permukaan bumi tertahan oleh awan. Gas-gas CH4, CFC, N2O, CO2 yang berada di
atmosfer mengakibatkan radiasi inframerah yang tertahan akan meningkat yang
pada gilirannya akan mengakibatkan pemanasan global.
Ø
Asap kabut fotokimia
Asap kabut
merupakan cemaran hasil reaksi fotokimia antara O3, hidrokarbon dan NOX
membentuk senyawa baru aldehida (RHCO) dan Peroxy Acil Nitrat (PAN) (RCNO5).
Ø
Hujan asam
Bila
konsentrasi cemaran NOx dan SOX di atmosfer tinggi, maka akan diubah menjadi
HNO3 dan H2SO4. Adanya hidrokarbon, NO2,
oksida logam Mn (II), Fe (II), Ni (II), dan Cu (II) mempercepat reaksi SO2
menjadi H2SO4. HNO3 dan H2SO4 bersama-sama
dengan HCI dari emisi HCI menyebabkan derajad keasaman (pH) hujan menjadi
rendah <>
v
Penyakit
yang Disebabkan Oleh Pencemaran Udara / Gas
Penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh pencemaran udara adalah:
Ø
Bronchitis
kronika. Pengaruh pada wanita maupun pria kurang lebih sama. Hal ini membuktikan
bahwa prevalensinya tak dipengaruhi oleh macam pekerjaan sehari-hari. Dengan
membersihkan udara dapat terjadi penurunan 40% dari angka mortalitas.
Ø
Emphysema
pulmonum.
Ø
Bronchopneumonia.
Ø
Asthma
bronchiale.
Ø
Cor pulmonale
kronikum. Di daerah industri di Republik Ceko umpamanya, dapat ditemukan prevalensi
tinggi penyakit ini. Demikian juga di India bagian utara di mana penduduk
tinggal di rumah-rumah tanah liat tanpa jendela dan menggunakan kayu api untuk
pemanas rumah.
Ø
Kanker paru.
Stocks & Campbell menemukan mortalitas pada nonsmokers di daerah perkotaan
10 kali lebih besar daripada daerah pedesaan.
Ø
Penyakit
jantung, juga ditemukan 2 kali lebih besar morbiditasnya di daerah dengan pencemaran udara tinggi. Karbon-monoksida ternyata dapat
menyebabkan bahaya pada jantung, apalagi bila telah ada tanda-tanda penyakit
jantung ischemik sebelumnya. Afinitas CO terhadap hemoglobin adalah 210 kali
lebih besar daripada O2 sehingga bila kadar COI-Ib sama atau lebih besar dari
50%, akin dapat terjadi nekrosis otot jantung. Kadar lebih rendah dari itu pun
telah dapat mengganggu faal jantung. Scharf dkk (1974) melaporkan suatu kasus
dengan infark myocard transmural setelah terkena CO.
Ø
Kanker
lambung, ditemukan 2 kali Iebih banyak pada daerah dengan pencemaran tinggi.
Ø
Penyakit-penyakit
lain, umpamanya iritasi mata, kulit dan sebagainya banyak juga dihubungkan
dengan pencemaran udara.
Juga gangguan pertumbuhan anak dan kelainan hematologik pernah diumumkan. Di
Rusia pernah ditemukan hambatan pembentukan antibodi terhadap influenza vaccin
di daerah kota dengan tingkat pencemaran tinggi, sedangkan di daerah lain
pembentukannya normal.
Di Jepang sekarang secara resmi telah diakui oleh pemerintah pusat
maupun daerah, sejumlah 7 macam penyakit yang berhubungan
dengan pencemaran (pollution
related diseases). yaitu:
Ø
Bronchitis
kronika
Ø
Asthma
bronchiale
Ø
Asthrnatik
bronchitis
Ø
Emphysema
pulmonum dan komplikasinya
Ø
Minamata
disease (karena pencemaran air dengan methyl-Hg)
Ø
Itai-itai
disease (karena keracunan cadmium khronik)
Ø
Chronic
arsenik poisoning (pencemaran air dan udara di tambang tambang AS).
Orang-orang dengan keterangan
sah menderita penyakit ini, yang dianggap disebabkan oleh salah satu macam
bahaya pencemaran, akan mendapat kompensasi akibat kerugian dan biaya perawatan dari penyakitnya oleh polluters.
v
Penanganan Limbah Gas
Pencemaran udara sebenarnya
dapat berasal dari limbah berupa gas atau materi partikulat yang terbawah
bersama gas tersebut. Berikut akan dijelaskan beberapa cara menangani
pencemaran udara oleh limbah gas dan materi partikulat yang terbawah
bersamanya.
Ø
Mengontrol
Emisi Gas Buang
·
Gas-gas
buang seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon
dapat dikontrol pengeluarannya melalui beberapa metode. Gas sulfur oksida dapat
dihilangkan dari udara hasil pembakaran bahan bakar dengan
cara desulfurisasi menggunakan filter basah (wet scrubber).
·
Mekanisme
kerja filter basah ini akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan berikutnya,
yaitu mengenai metode menghilangkan materi partikulat, karena filter basah juga
digunakan untuk menghilangkan materi partikulat.
·
Gas nitrogen
oksida dapat dikurangi dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dengan cara
menurunkan suhu pembakaran. Produksi gas karbon monoksida dan hidrokarbon dari
hasil pembakaran kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara memasang alat
pengubah katalitik (catalytic converter) untuk menyempurnakan pembakaran.
·
Selain
cara-cara yang disebutkan diatas, emisi gas buang juga dapat dikurangi kegiatan
pembakaran bahan bakar atau mulai menggunakan sumber bahan bakar alternatif
yang lebih sedikit menghasilkan gas buang yang merupakan polutan.
Ø
Menghilangkan
Materi Partikulat Dari Udara Pembuangan
·
Filter Udara
Filter udara dimaksudkan untuk
yang ikut keluar pada cerobong atau stack, agar tidak ikut terlepas ke
lingkungan sehingga hanya udara bersih yang saja yang keluar dari cerobong.
Filter udara yang dipasang ini harus secara tetap diamati (dikontrol), kalau
sudah jenuh (sudah penuh dengan abu/ debu) harus segera diganti dengan
yang baru.
Jenis filter udara yang digunakan tergantung pada sifat gas buangan yang
keluar dari proses industri, apakah berdebu banyak, apakah bersifat asam, atau
bersifat alkalis dan lain sebagainya
·
Pengendap
Siklon
Pengendap Siklon atau Cyclone
Separators adalah pengedap debu / abu yang ikut dalam gas buangan atau udara
dalam ruang pabrik yang berdebu. Prinsip kerja pengendap siklon adalah
pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara / gas buangan yang sengaja dihembuskan
melalui tepi dinding tabung siklon sehingga partikel yang relatif
“berat” akan jatuh ke bawah.
Ukuran partikel / debu / abu yang bisa diendapkan oleh siklon adalah antara
5 u – 40 u. Makin besar ukuran debu makin cepat partikel tersebut diendapkan.
·
Filter Basah
Nama lain dari filter basah
adalah Scrubbers atau Wet Collectors. Prinsip kerja filter basah adalah
membersihkan udara yang kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas
alt, sedangkan udara yang kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara yang
berdebu kontak dengan air, maka debu akan ikut semprotkan air turun ke bawah.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dapat juga prinsip kerja pengendap
siklon dan filter basah digabungkan menjadi satu. Penggabungan kedua macam
prinsip kerja tersebut menghasilkan suatu alat penangkap debu yang dinamakan.
·
Pegendap
Sistem Gravitasi
Alat pengendap ini hanya
digunakan untuk membersihkan udara kotor yang ukuran partikelnya relatif cukup
besar, sekitar 50 u atau lebih. Cara kerja alat ini sederhana sekali, yaitu
dengan mengalirkan udara yang kotor ke dalam alat yang dibuat sedemikian rupa
sehingga pada waktu terjadi perubahan kecepatan secara tiba-tiba (speed drop),
zarah akan jatuh terkumpul di bawah akibat gaya beratnya sendiri (gravitasi).
Kecepatan pengendapan
tergantung pada dimensi alatnya.
·
Pengendap
Elektrostatik
Alat pengendap elektrostatik
digunakan untuk membersihkan udara yang kotor dalam jumlah (volume) yang
relatif besar dan pengotor udaranya adalah aerosol atau uap air. Alat ini dapat
membersihkan udara secara cepat dan udara yang keluar dari alat ini sudah
relatif bersih.
Alat pengendap elektrostatik
ini menggunakan arus searah (DC) yang mempunyai tegangan antara 25 – 100 kv.
Alat pengendap ini berupa tabung silinder di mana dindingnya diberi muatan
positif, sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang merupakan pusat silinder,
sejajar dinding tabung, diberi muatan negatif. Adanya perbedaan tegangan yang
cukup besar akan menimbulkan corona discharga di daerah sekitar pusat silinder.
Hal ini menyebabkan udara kotor seolah – olah mengalami ionisasi. Kotoran udara
menjadi ion negatif sedangkan udara bersih menjadi ion positif dan
masing-masing akan menuju ke elektroda yang sesuai. Kotoran yang menjadi ion
negatif akan ditarik oleh dinding tabung sedangkan udara bersih akan berada di
tengah-tengah silinder dan kemudian terhembus keluar.
Pada umumnya jenis pencemar melalui udara terdiri dari bermacam-macam
senyawa kimia baik berupa limbah maupun bahan beracun dan berbahaya yang
tersimpan dalam pabrik.
Limbah gas, asap dan debu melalui udara adalah:
·
Debu :
Berupa padatan halus
·
Karbon
monoksida : Gas tidak berwarna dan tidak berbau
·
Karbon
dioksida : Gas, tidak berwarna, tidak berbau
·
Oksida
nitrogen : Gas, berwarna dan berbau
·
Asap :
Campuran gas dan partikel berwarna hitam: CO2 dan SO2
·
Belerang
dioksida : Tidak berwarna dan herbau tajam
·
Soda
api : Kristal
·
Asam
chlorida : Berupa larutan dan uap
·
Asam
sulfat : Cairan kental
·
Amoniak :
Gas tidak berwarna, berbau
·
Timah
hitam : Gas tidak berwarna
·
Nitro
karbon : Gas tidak berwarna
·
Hidrogen
fluorida : Gas tidak berwarna
·
Nitrogen
sulfida : Gas, berbau
·
Chlor :
Gas, larutan dan berbau
·
Merkuri :
Tidak berwarna, larutan
v Pengolahan Limbah Gas
Ada beberapa
metode yang telah dikembangkan untuk penyederhanaan buangan gas. Dasar
pengembangan yang dilakukan adalah absorbsi, pembakaran, penyerap ion, kolam
netralisasi dan pembersihan partikel.
Pilihan peralatan dilakukan atas
dasar faktor berikut:
Ø
Jenis bahan pencemar (polutan)
Ø
Komposisi
Ø
Konsentrasi
Ø
Kecepatan air polutan
Ø
Daya racun polutan
Ø
Berat jenis
Ø
Reaktivitas
Desain peralatan disesuaikan
dengan variabel tersebut untuk memperoleh tingkat efisiensi yang maksimum. Kesulitannya
sering terbentuk pada persediaan alat di pasaran. Pilihan desain yang
diinginkan tidak sesuai dengan kondisi limbah, sebab itu harus dibentuk desain
baru. Kemampuan untuk mendesain peralatan membutuhkan keahlian tersendiri dan
ini merupakan masalah tersendiri pula.
Di samping itu ada faktor lain
yang harus dipertimbangkan yaitu nilai ekonomis peralatan. Tidakkah peralatan
mencakup sebagian besar investasi yang tentu harus dibebankan pada harga pokok
produksi. Permasalahannya bahwa ternyata kemudian biaya pengendalian menjadi beban
konsumen.
Atas dasar pemikiran ini maka
pilihan teknologi .pengolahan harus merupakan kebijaksanaan perlindungan
konsumen baik dari sudut pencemaran itu sendiri maupun dari segi biaya.
Pada umumnya jenis pencemar
melalui udara terdiri dari bermacam-macam senyawa kimia baik berupa limbah
maupun bahan beracun dan berbahaya yang tersimpan dalam pabrik.
Limbah gas, asap dan debu melalui
udara adalah:
Ø Debu : Berupa padatan halus
Ø Karbon monoksida : Gas tidak berwarna dan tidak
berbau
Ø Karbon dioksida : Gas, tidak berwarna, tidak
berbau
Ø Oksida nitrogen : Gas, berwarna dan berbau
Ø Asap : Campuran gas dan partikel berwarna hitam: CO2
dan SO2
Ø Belerang dioksida : Tidak berwarna dan herbau
tajam
Ø Soda api : Kristal
Ø Asam chlorida : Berupa larutan dan uap
Ø Asam sulfat : Cairan kental
Ø Amoniak : Gas tidak berwarna, berbau
Ø Timah hitam : Gas tidak berwarna
Ø Nitro karbon : Gas tidak berwarna
Ø Hidrogen fluorida : Gas tidak berwarna
Ø Nitrogen sulfida : Gas, berbau
Ø Chlor : Gas, larutan dan berbau
Ø Merkuri : Tidak berwarna, larutan
1 Komentar:
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda