Jumat, 24 Oktober 2014

Evaluasi mengenai dampak lingkungan limbah B3



Evaluasi mengenai dampak lingkungan limbah B3

Sebelumnya sudah membahas tentang apa itu limbah, limbah berdasarkan karakteristiknya, limbah berdasarkan asalnya, limbah berdasarkan sumbernya dan juga membahas tentang evaluasi mengenai dampak lingkungan limbah padat, limbah cair dan limbah gas, selanjutnya akan membahas tentang evaluasi mengenai lingkungan limbah B3  dan ada beberapa hal yang harus diketahui tentang evaluasi dampak lingkungan limbah B3 yaitu :

v  Definisi limbah B3
v  Contoh limbah B3
v  Sumber limbah B3
v  Karakteristik limbah B3
v  Bahan-bahan yang mengandung limbah B3
v  Sistem pembuangan limbah B3

Dan saatnya melakukan pembahasan dari beberapa hal yang harus diketahui tentang evaluasi dampak lingkungan limbah B3.
v  Definisi Limbah B3
Limbah bahan berbahaya dan beracun, disingkat limbah B3, adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun karena sifat konsentrasi atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkanatau merusak lingkungan hidup, dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
Limbah B3 dikarakterisasikan berdasarkan beberapa parameter, yaitu total solids residu (TSR), kandungan fixed residu (FR), kandungan volatile solids residue (VSR), kadar air (sludge moisture content), volume padatan, dan karakter atau sifat B3 (toksisitas, sifat korosif, sifat mudah terbakar, sifat mudah meledak, beracun, dan sifat kimia serta kandungan senyawa kimia).
v  Contoh Limbah B3
Contoh limbah B3 adalah logam berat, spt Al, Cr, Cd, Cu, Fe, Pd, Mn, Hg, dan Zn serta zat kimia, seperti pestisida, sianida, sulfide dan fenol. Cd dihasilkan dari lumpur dan limbah industry kimia tertentu. Hg dihasilkan dari industry klor-alkali, industry cat, kegiatan pertambangan, industry kertas, dan pembakaran bahan bakar fosil. Pb dihasilkan dari peleburan timah hitam dan accu. Logam-logam berat pada umumnya bersifat racun sekalipun dalam konsentrasi rendah. Limbah B3 dapat diidentifikasi menurut sumber, uji karakteristik, dan uji toksikologi.


v  Sumber limbah B3
Limbah b3 dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dari rumah tangga, pasar, apotik, pabrik, rumah sakit, dan laboratorium. Menurut PP 85/1999, jenis limbah b3 dapat dibedakan berdasarkan sumbernya. Dalam lampiran PP 85/1999, dijelakan jenis limbah b3 menurut sumbernya sebagai berikut
·         Limbah B3 dari sumber tidak spesifik
Limbah b3 ini pada umumnya bukan berasal dari proses utamanya, tetapi berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi (inhibitor korosi), pelarutan kerak, atau pengemasan. Contohnya adalah asap kendaraan bermotor dan asap dari cerobong pabrik.

·         Limbah B3 dari sumber spesifik
Limbah ini berasal dari sisa proses suatau industry atau kegiatan yang secara spesifik dapat ditentukan berdasarkan kajian ilmiah. Contohnya mercuri, arsen, dan deterjen.
·         Limbah b3 dari bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan, bekas kemasan dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi
Limbah ini berasal dari produk yang tidak memenuhi spesifikasi yang ditentukan atau tidak dapat dimanfaatkan kembali. Limbah ini memerlukan pengolahan, hal yang sama juga berlaku
v  Karakteristik Limbah B3
Sebelum membahas karakteristik limbah B3, kita perlu mengetahui mengapa limbah tersebut sangat berbahaya. Diantara alasannya adalah
·         Dapat menyebabkan pengaruh buruk terhadap terjadinya atau meningkatnya kematian dan sakit yang serius
·         Berpotensi menimbulkan bahaya bterhadap kesehatan manusia dan lingkungan apabila disimpan, diangkut, dimanfaatkan, diolah, ditimbun dan dibung dengan tidak benar atau tidak dikelola
Adapun karakteristik limbah B3 ada enam, yaitu mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, bersifat beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif
·         Mudah meledak
Limbah yang mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25oC, 760mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi dengan cepat dapat merusak lingkungan.


·         Mudah terbakar
Limbah yang mudah terbakar adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat sebagai berikut
Ø  Limbah yang berupa cairan
Limbah yang berupa cairan akan mudah terbakar apabila
-        Mengandung alcohol kurang dari 24% volume dan mempunyai titik nyala kurang dari 60oC
-        Terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760mmHg.

Ø  Limbah berupa padatan

Limbah pada termperatur dan terkanan standar (25oC, 760mmHg) mudah menyebabkan kebakaran, seperti  melalui gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara spontan. Limbah padat apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus dalam waktu lama. Apabila nilai titik nyala limbah < 40oC, berarti karakteristik mudah terbakar.
Ø  Limbah yang bertekanan mudah terbakar
Ø  Limbah pengoksidasi
Apabila waktu pembakaran limbah sama atau lebih pendek dari waktu pembakaran senyawa standar, berarti karakteristik mudah terbakar.
·         Bersifat reaktif
Limbah rektif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organic peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi. Limbah ini mempunyai sifat-sifat berikut:
-        Pada keadaan normal, tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan
-        Dapat bereaksi hebat dengan air
-        Apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilakn gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan
-        Merupakan limbah sianida, sulfide, atau amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan
-        Mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (25oC, 760mmHg)
-        Menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organic peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi

·         Bersifat beracun
Limbah beracun adalah limbah yang mengandung pencemaran dan bersifat beracun bagi manusia atau lingkungan. Limbah B3 dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh, baik melalui pernafasan, kulit, maupun mulut
·         Menyebabkan infeksi
Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi
·         Bersifat korosif
Limbah korosif adalah limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat berikut:

-        Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit
-        Menyebabkan proses pengaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperature pengujian 55oC
-        Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa
v  Bahan bahan yang mengandung B3 dalam rumah tangga
Pada mulanya, banyak orang yang menyambut gembira dengan penemuan bahan-bahan dan senyawa kimia. Dengan berjalannya waktu, ternyata ditemukan pula dampak negatifnya. Untuk itu, limbah B3 dan B3 perlu dikelola dengan baik dan benar, baik pada saat masih digunakan maupun setelah tidak digunakan lagi.
Rumah adalam tempat tinggal dan berfungsi sebagai tempat pembinaan anggota. Segala hal yang berkaitan dengan aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di rumah tanggga diharapkan dapat dikelola dengan baik. Dengan demikian, dampak dari limbah B3 di dalam  rumah tangga dapat dikelola dengan baik. Oleh karena itu, setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Sumber sampah di dalam rumah tangga
Kamar tidur: kaleng hairspray, kaleng obat nyamuk, lampu TL, tisu, kapas, botol/wadah kosmetik, abu, dan debu
Kamar mandi/cuci: pembungkus sabun, wadah sabun cair, pembungkus shampoo, wadah pasta gigi, wadah deterjen, dan wadah pemutih pakaian
Ruang keluarga: bekas beterai, spidol/tinta bekas, kaleng obat nyamuk, lampu TL, abu, debu, sisa dan pembungkus makanan, kertas, serta obat kadaluarsa
Ruang tamu: lampu TL, abu, debu, sisa dan pembungkus makanan serta kertas
Dapur: sisa dan pembungkus makanan, lampu TL, botol/wadah sabun cuci, wadah minyak tanah dan debu
Garasi: oli bekas, kaleng/wadah pembersih mobil, debu, aki bekas
Ruang makan: sisa dan pembungkus makanan dan debu
Taman/kebun: daun-daun, kertas, plastic, dan pembungkus makanan
v  Sistem pembuangan limbah B3

System pembuangan limbah B3 melalui beberapa tahap. Hal ini disebabkan limbah B3 sangat berbahaya jika terkontaminasi dengan manusia atau makhluk hidup yang lain. Pengelolaan limbah B3 adalah serangkaian kegiatan yang mencangkup penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan limbah B3, dan menimbun hasil pengolahan.
Penyimpanan adalah enyimpanan sementara limbah B3 di dalam lokasi kegiatannya sebelum diserahkan kepada pengumpul atau pengolahan limbah B3. Penyimpanan ini dilakukan oleh penghasil limbah B3, baik perorangan maupun badan usaha.
Syarat tempat penyimpanan limbah B3 adalah
-        Dibuat dengan kapasitas yang sesui dengan jumlah B3 yang akan disimpan
-        Tempat penyimpanan bebas banjir
-        Secara geologi, dinyatakan stabil
-        Perancangan bangunan disesuaikan dengan karakteristik limbah
-        Perencanaan upaya pengendalian pencemaran lingkungan

Pengumpulan adalah proses mengumpulan limbah B3. Proses ini dapat dilakukan oleh perorangan atau badan usaha dari penghasil limbah B3 dengan maksud menyimpan untuk kemudian diserahkan kepada pengolah limbah B3.
Syarat-syarat sebagai pengumpul limbah B3 adalah
-        Memperhatikan karakteristik limbah B3
-        Mempunyai laboratorium yang dapat mendeteksi karakteristik limbah B3
-        Mempunyai lahan minimum satu hektar
-        Memiliki fasilitas untuk penanggulangan terjadinya kecelakaan
-        Konstruksi dan bahan bangunan disesuaikan dengan karateristik limbah B3
-        Jauh dari sumber air
-        Bukan merupakan daaerah tangkapan air
-        Jauh dari fasilitas pemukiman penduduk atau fasilitas umum
Pengangkutan adalah proses untuk memindahkan limbah B3 dari penghasil ke pengumpul atau ke pengolahan termasuk ke tempat penimbun akhir dengan menggunakan alat angkut yang dilakukan oleh suatu badan usaha
Pengolahan adalah proses untuk mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3 menjadi tidak berbahaya dan tidak beracun. Jika memungkinkan, mengolah agar limbah B3 dimurnikan atau di daur ulang
Persyaratan pengolahan limbah B3 meliputi;
-        Lokasi pengolahan limbah
-        Fasilitas pengolahan limbah
-        Penanganan limbah B3 sebelum diolah
-        Pengolahan limbah B3
-        Hasil pengolahan limbah B3

Sebelum melakukan pengolahan terhadap limbah B3, dilakukan uji analisa kandungan/parameter fisika atau kimia dan biologi guna menetapkan prosedur yang tepat dalam pengolahannya. Setelah hasilnya diketahui, tahap selanjutnya adalah menentukan pilihan proses pengolahan limbah B3 yang dapat memenuhi kualitas dab baku mutu pem,buangan atau lingkungan yang ditetapkan
Ada banyak metode pengolahan limbah B3 di industry. Tiga diantaranya yang paling popular adalah chemical conditioning, solidification/stabilization,  dan incineration.
-        Chemical Conditioning
Tahapan yang harus dilalui adalah mengurangi volume limbah dengan cara meningkatkan kandungan padatan, menstabilkan senyawa organic dan menghancurkan pathogen, serta menghilangkan atau mengurangi kandungan air dan sekaligus mengurangi volume lumpur. Setelah itu, limbah dibuang ke tempat pembuangan akhir, yaitu sanitary landfill, crop land, atau injection.
-        Solidification/Stabilization
Stabilisasi dapat didefinisikan sebagai proses penghancuran limbah dengan bahan tambahan (zat aditif). Tujuannya adalah untuk menurunkan kadar zat pencemar dari limbah dan mengurangi toksinasi limbah tersebut. Adapun solidifikasi didefinisikan sebagai proses pemadatan suatu bahan berbahaya dengan penambahan zat aditif. Kedua proses tersebut sering kali terkait sehingga dianggap mempunyai arti yang sama
-        Incineration
Teknologi insenerasi (pembakaran) adalah alternatifyang menarik dalam pengolahan limbah B3. Insenerasi mengurangi volume san massa limbah  hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat). Teknologi ini sebenarnya bukan solusi final dari system pengolahan limbah padat. Pada dasarnya, proses ini hanya memindahkan limbah dari bentuk gas yang tidak kasat mata. Prosses ini menghasilkan energy dalam bentuk panas. Kelebihan alat insenerasi adalahg dapat menghancurkan sebagian besar komponen limbah B3, limbah berkurang dengan cepat, dan menggunakan lahan yanf relating kecil.
Aspek terpenting dalam system isenerasi adalah nilai kandungan energy (heating value) limbah. Selain menentukan kemampuan dalam mempertahankan berlangsungnya prose pembakaran, heating value juga menentukan banyaknya energy yang diperoleh dari system ini. Banyak jenis insenerator (alat insenerasi), diantaranya rotary kiln, multiple hearth, fluidized bed, open pit, single chamber, multiple chamber, aqueous waste injection, dan starved air unit
Dari jenis insenerastor tersebut, rotary kiln mempunyai kelebihan daripada yang lainnya. Alat ini dapat mengolah limbah padat, cair, dan gas secara simultan.


1 Komentar:

Pada 9 Mei 2019 pukul 04.32 , Blogger chintia lim mengatakan...

Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda